Senin, 19 Desember 2011

Ujian Nasional


Ujian Nasional? Yah ajang bagi para siswa/i SD, SMP. DAN SMA untuk menunjukan sampaina batas kemampuan mereka dalam menggapai segala pelajaran yang telah mereka rintih selama beberapa tahun. Tapi apakah Ujian Nasional adalah salah satu cara untuk menunjukan kualitas pelajar negeri ini? Dengan standar kompetensi yang bisa dibilang sangat mencekik dan membuat beberaopa siswa/i setres bukan kepalang.
Tapi apakh pemerintah memerhatkannya? apakah pemerintah mau perduli? yah memang ini ajang gengsi bagi pemerintah indonesia untuk menunjukan kepada Negeri tetengga kalau kita punya lulusan yang berkualitas.
Tapi apakah kecurangan masih tejadi diUjian Nasional? Masih ingat tayangan telivisi yang menggambarkan kekecewaan beberapa siswa/i yang sudah belajar matu-matian tapi ternyata tidak LULUS dalam ujian nasional?
LULUS memang harga mutlak bagi pelajara, tapi sayang rasanya kita belajar bertahun - tahun berusaha menjadi yang terbaik. Akan tetapi semua itu hanya dibalas dengan ujian yang menurut beberapa siswa mematikan hanya dalam 3 hari? Yah memang itu merupakan peraturan pemerintah yang tidak dapat diganggu gugat. Tapi mohon kepada pemerintah uji lagi standar kompetensi UN. Jangan buat itu menjadi sebuah beban yang sangat berat bagi siswa/i. Sekali lagi mohon ditinjau ulang :)

xoxoxo
nadya

Oemar Bakti

Tas hitam dari kulit buaya

"Selamat pagi!", berkata bapak Oemar Bakri

"Ini hari aku rasa kopi nikmat sekali!"

Tas hitam dari kulit buaya

Mari kita pergi, memberi pelajaran ilmu pasti

Itu murid bengalmu mungkin sudah menunggu


(*)

Laju sepeda kumbang di jalan berlubang

S'lalu begitu dari dulu waktu jaman Jepang

Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang

Banyak polisi bawa senjata berwajah garang



Bapak Oemar Bakri kaget apa gerangan

"Berkelahi Pak!", jawab murid seperti jagoan

Bapak Oemar Bakri takut bukan kepalang

Itu sepeda butut dikebut lalu cabut, kalang kabut, cepat pulang

Busyet... Standing dan terbang


Reff.

Oemar Bakri... Oemar Bakri pegawai negeri

Oemar Bakri... Oemar Bakri 40 tahun mengabdi

Jadi guru jujur berbakti memang makan hati

Oemar Bakri... Oemar Bakri banyak ciptakan menteri

Oemar Bakri... Profesor dokter insinyur pun jadi

Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri seperti dikebiri



Kembali ke (*)

Bapak Oemar Bakri kaget apa gerangan

"Berkelahi Pak!", jawab murid seperti jagoan

Bapak Oemar Bakri takut bukan kepalang

Itu sepeda butut dikebut lalu cabut, kalang kabut

Bakrie kentut... Cepat pulang

Oemar Bakri... Oemar Bakri pegawai negeri

Oemar Bakri... Oemar Bakri 40 tahun mengabdi

Jadi guru jujur berbakti memang makan hati

Oemar Bakri... Oemar Bakri banyak ciptakan menteri

Oemar Bakri... Bikin otak orang seperti otak Habibie

Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri seperti dikebiri


Nah disini saya ingin membahasa tentang pahlawan tanpa tanda jasa kita. Yup mereka adalah guru yang dengan tulus memngajari kita dari nol bahkan hingga ada yang menjadi seorang presiden. Yah mereka patut berbangga karena telah menjadi seorang guru yang sangat berjasa.

Sebenarnya saya ingin mengupas tentang lirik diatas, lirik yang mneceritakan seorang guru. Memang pada waktu itu guru belum mendapatkan perhatian seutuhnya dari pemerintah. Tapi sekarang pemarintah sudah mau memerhatikan nasib guru. Tapi bagaimana dengan guru yang ada dipedalaman? Dearah yang tidak terjamah oleh dinas pendidkan ah jangankan dinas rasanya anggota DPR pun engga kesana. Lihatlah berapa ironinya negeri inio. Ketiak sebagian guru bisa menikmati segala perhartian dari pemerintah. Tapi look guru dipedalaman meraka dengan tulus iklhas mengahari murid-muridnya. Sudah semsetinya pemerintah tidak hanya fokos pada guru-guru kota. Pemerintah juga harus fokus pada guru-guru didaerah pedalaman yang yah hampir tidak pernah terjamah oleh dinas. AYo pemerintah bangun lihat masih banyak sosok guru yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah mau pun pusat :)


xoxoxox

nadyaaa

Jangan Mau Jadi Generasi Penerus

JANGAN MAU JADI GENERASI PENERUS !

Indonesia. Negara yang penuh pesona, sumber daya alamnya melimpah, dan memiliki potensi yang besar untuk menjadi negara yang tentram. Tetapi kenapa ya, Indonesia selalu heboh dengan masalah-masalah yang kadang-kadang hilang tanpa pamitan? Ehh.. tanpa penyelesaian maksudnya *joke..joke..

Coba sebutin deh masalah-masalah apa yang sering muncul di televisi? Mulai dari masalah keadilan hukum yang sering banget dipertanyain, masalah korupsi kolusi nepotisme (KKN) yang lumrah terjadi, lalu masalah pendidikan Indonesia yang kadang maeningkat-kadang menurun.

Nah, mau dong saling kerja sama untuk menyelesaikan masalah-masalah itu? Setidaknya mengurangi, mulai dari yang kecil-kecil dulu deh. Berhubung kita masih sekolah, kita bisa mulai mengurangi masalah-masalah tersebut lewat pendidikan.

Pendidikan membuat kita menjadi orang yang semulanya nggak tahu-menjadi tahu. Bayangin deh, kalau semua orang di Indonesia memperoleh pendidikan yang efektif dan berkualitas? Pasti sumber daya alam kita yang banyak itu bisa terolah dengan baik di tangan orang-orang Indonesia, bukan di tangan orang asing.

Masalah-masalah di Indonesia yang di sebabkan oleh orang-orang nggak bertanggung jawab itu memiliki dampak yang tidak baik bukan? Lantas dengan konflik-konflik yang membuat Indonesia terganggu ketentramannya kita masih berfikir untuk menjadi GENERASI PENERUS?

PERUBAHAN menawarkan sesuatu yang lebih baik nih! Perubahan yang di maksud di sini adalah perubahan ke arah yang positif, ke arah yang lebih baik. Di penghidupan, kita membutuhkan yang namanya “PERUBAHAN”. Orang-orang yang pernah gagal dan sekarang sukses memang tidak mengubah cita-citanya, tapi kegagalan tersebut membuatnya mengubah usaha dan jalan untuk menggapai cita-citanya. Maksudnya gini deh, kita nggak perlu mengubah cita-cita dan tujuan bangsa yang mulia itu, kita hanya perlu mengubah cara bangsa untuk menggapa cita-citanya. Ingat, mengubah ke arah yang lebih baik ya!

So, jangan mau ya jadi GENERASI PENERUS!

Ayo, siapkan diri kita untuk jadi GENERASI PERUBAH! 







(by. Febthia Rika Ramadhaniah)

Sekolah Kolong vs Sekolah Internasional

Sekolah Kolong jembatan








Sekolah Internasional

Lihatlah dari kedua gamb

ar perbandingan diatas? Sangat ironis bukan? Dimana sebagaian siswa/I dapat menikmati pendidkan dengan sangat layak, guru terbaik, fasilatas memadai, kelas yang nyaman dan lingkungan yang asri. Sedangkan sekolah kolong? Yah kebalikan dari semua fasilitas sekolah internasional. Tapi apakah pemerintah mau memandanng sekolah kolong? Iya memang yang ada malah pemerintah hanya mau melihat ke atas tanpa kebawah. Pemerintah akan semakin bangga jika melihat banyak sekolah yang telah merubah statusnya yang pertama negeri menjadi taraf internasioanl. Bagaimana dengan sekolah kolong? Untuk diakui pemerintah pun sulit, apa lagi mendapatkan pengakuan dari masyarakat umum. Memang masih ada sebagian orang yang mau perduli dengan sekolah kolong tapi pemerintah? Ah jangankan pemerintah yang sibuk dengan entah urusan negara atau dirinya. DPR saja yang seharusnya merupakan wakil rakyat tidak perduli dengan sekolah kolong? Mana? Katanya mau menyetarakan pendidikan di Indonesia?

Sekolah internasioanl yah sekolah yang hanya bisa dicap oleh anak anak yang berkecukupan dibidang materi. Tapi sayangnya mereka tidak mau ambil perduli menurut mereka sekolah yah sekolah tempat yang sangat membosankan. Tapi apakah mereka pernah perduli dengan nasib teman teman mereka yang putus sekolah? Apakah mereka tidak mau mengubah bangsa ini menjadi lebih baik dan jauh dari tindakan keji aparat pemerintah yang terkadang bisa membuat kiat tertawa? Jawablah dengan hati nurani kalian sendiri 

Xoxoxoxo

Nadyaaaa~


Tips Belajar Efektif

Ada baiknya kalian menyiapkan diri untuk semester depan. Yah seperti perlengkapan buat pelajaran dan semacamnya. Dan tidak lupa juga beberapa motiviasi yang membangun kalian untuk bisa lebih meningkatkan prestasi di semester depan. Nah saya akan berbagi tips efektif belajar dan smeoga bermanfaat buat kalian  heres we go :
  1. Biasakn lah ulangan kembali pelajaran yang kita dapat. Setalah itu baca secara singkat cari dua materi lalu bentuk kerangka materi tersebut. Dan ketika pelajaran tersebut deiterangkan oleh guru keesokan harinya, kalian sudah punya gambaran atau dasarnya, tinggal menambahkan saja apa yang belum kita ketauhi. Jadi begitu pulang sekolah kita tinggal mengulang saja untuk mencari kesimpulan atau ringkasan dari materi.

  2. Usahkan selalu serius dalam mendengarkan guru ketika guru sedang menjelaskan pelajaran. Bila perlu catat apa yang guru sampaikan jika materi itu sulit untuk kita pahami.

  3. Mengulang pelajaran tidak selamanya harus dengan membaca atau menulis. Mengajari teman lain tentang materi yang baru diulang bisa membuat kita selalu ingat akan materi tersebut. Bagusnya lagi, kita akan menjadi lebih paham tentang materi tersebut.

  4. Belajar mendadak menjelang tes memang tidak efektif. Paling tidak sebulan sebelum ulangan adalah masa ideal buat mengulang pelajaran. Materi yang banyak bukan masalah. Caranya: selalu buat ringkasan atau kesimpulan pada setiap pelajaran, kalau perlu pakai tabel atau gambar ilustrasi supaya mudah diingat.

  5. Belajarlah pada siang hari. Yah kedengarannya aneh tapi beberapa siswa Australi melakukan hal ini. Maklum pada siang hari kondisi badan masih fit dibandingkan pada malam hari. Hal itulah yang menyebabkan daya serap otak pada siang hari juahy lebih bekerja dibandikan pada malama hari. Pada pagi hari kita focus pada pembelajaran disekolah, siang harinya kita mengulang pelajaran yang telah kita dapatkan disekolah. Malam harinya kita hanya melakukan aktifitas ringan yang tidak menguras otak. Jadi kita tidak perlu sampai bergadang atau tidak tidur semalaman hanya untuk mengejar materi.

  6. Jangan sungikan untuk bertanya kepada teman. Cara ini dianggap paling efektif karena biasanya kita lebih mudah mengerti bahasa yang digunakan oleh teman sebaya kita. Dibandingakan guru yang terkadang suka melonyarkan beberapa kalimat yang sukar untuk kita cerna.

  7. Usahkan sediakan waktu sehari dalam seminggu. Isi waktu itu dengan kegiatan me time. Cari kegiayan yang kita sukai dan bisa merefresh pikiran kita setelah 6 hari berkelut dengan buku pelajaran.

  8. Belajar sambil mendengarkan musik memang asyik. Pilih music yang tenang tapi menggugah. Atau pilih music yang sesuai selera kalian. Tapi usahkan cari music yang tidak membuat konsterasi kita buyar ketika belejara

  9. Sign out account kalian di jejaring soal. Karena menurut beberapa riset jejaring social merupakan penghalang utama ketika kita ingin belajar.

Sekian beberapa tips dari saya semoga bermanfaat untuk kita semuaaaa :D :D


Bapak Pendidikan Nasional :)


BIG THANKS FOR “Bapak Pendidikan Nasional” !
Bapak Ki Hajar Dewantara. Kenal dong sama pria tangguh yang satu ini? sosok pemberani, cerdas, kritis, dan selalu berfikiran maju, pokoknya beliau cocok banget deh kalian pilih buat jadi motivator. Nama aslinya Raden Mas Suwardi Suryaningrat *kerenkan?-lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889.
Bapak Ki Hajar Dewantara bersama rekannya Dr. Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker mendirikan Indiache Partij *bukan boyband!-yaitu sebuah organisasi yang terbentuk pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia Merdeka. *please give thumbs for them! 
Nggak cuma itu aja, Bapak Ki Hajar Dewantara juga pernah menulis kritikan-kritikan terhadap pemerintahan hindia Belanda melalui media seperti “Sedyotomo”, “Midden Java”, “De Express” dan “Utusan Hindia”. Karangannya yang berjudul Als Ik Een Nederlender Was (Seandainya Aku Seorang Belanda), berisi sindiran dan kecaman pedas terhadap pemerintahan Belanda, akibatnya ia dibuang ke Belanda. Eiitt.., tapi jangan salah, bukan berarti karena dibuang ke Belanda, beliau jadi “diam” dan nggak berbuat apa-apa. Justru beliau menjadikan itu sebagai kesempatan untuk memperdalam ilmu di bidang pendidikan dan pengajaran. *ckckck... cowok idaman banget yah.
Setelah kembali dari Belanda, beliau mendirikan Perguruan Taman Siswa pada 2 Juli 1922 yang bercorak nasional, kepada murid-muridnya agar mencintai Bangsa dan Tanah Air serta berjuang mencapai Indonesia Merdeka. Beliau juga memiliki semboyan dalam bidang pendidikan, yaitu :
Pertama, Ing Ngarso Sung Tulodo *yang belum beli kamus jawa, buruaaaan!-artinya di depan memberikan contoh teladan yang baik. Ketika ‘Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan’ berada ‘di depan’ ia dapat memberikan teladan yang baik dan benar, agar kita bisa mengikutinya dan menjadikannya acuan.
Kedua, Ing Madyo Mangun Karso artinya di tengah membangkitkan semangat. Ketika berada di tengah, ia dapat memberikan semangat dan motivasi buat mengejar cita-cita kedepan.
Dan terakhir, Tut Wuri Handayani artinya dari belakang memberikan dorongan. Agar kita bisa lebih baik dan mudah untuk ‘melangkah’ ke depan, kita mesti berfikir maju dan mendapatkan ‘dorongan’ atau dukungan.
Atas jasanya di bidang pendidikan, maka Bapak Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Untuk mengenang jasanya, maka setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Bapak Ki Hajar Dewantara diangkat oleh Presiden kita, Bapak Ir. Soekarno sebagai Menteri Pengajaran I. Pada tanggal 28 April 1959 Bapak Ki Hajar Dewantara meninggal di Yogyakarta.
Meskipun kini Bapak Pendidikan Nasional kita telah tiada, semoga ‘Semangat Pendidikan’ yang beliau kobarkan masih terus menyala hingga generasi-generasi berikutnya, mengingat pentingnya pendidikan buat negara kita. Sebuah bangsa akan benar-benar merdeka jika rakyatnya peduli akan “PENDIDIKAN”. Coba bayangkan, andai semua orang di dunia ini memiliki semangat positif untuk menambah ilmu pengetahuan seperti Bapak Ki Hajar Dewantara? Yakin deh, dunia bakal indah tanpa penderitaan!  So, kobarkan “Semangat Pendidikanmu” sekarang!
(by. Febthia Rika Ramadhaniah)

Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu jawaban dari pengentasan kemiskinan dalam jangak panjng. Perencanaan yang matang didunia pendidikan tentu akan member pengaruh yang signifikan dalam rangka menurukankan angka kemiskinan di Indonesia.
Pemerintah pun menyadari hal itu. Terbukti denan adanya kesadaran mengubah alokasi dana sedianya berupa subsidi bahan bakar menjadi dana peningkatan pelayanan dan pendidikan dan kesehatan.
Undang – Undang Dasar 1945 mengamantkan terpenuhinya hak – hak warga negara di bidang pendidikan. Amanat tersebut dijabarkan dengan lebih rinci dalam Undang – Undang versi terbarunya dalam Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Namun sayang, seperti biasa, pelaksanaan masih jauh dari perencanaan. Entah Pemerintah yang kurang maksimal atau rakyat yang belum siap, fakta menunjukan pendidikan menjadi hal tang mewah bagi mayor warga negeri ini.
Seperti yang tertera pada pasal 11 dan pasal 34
Pasal 11 UU No. 20/2003 menyebutkan bahwa “ Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselanggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.”
Tidak perlu membicarakn terlalu jauh mengenai definisi “bermutu” disini. Sebab pada kenyatannya tiga kata kunci lainnya yang sifatnya lebih mendasar belum terpenuhi. Ketiga kata kunci tersebut adalah “layanan”, “kemudahan”, dan “diskriminasi”
Sudah menjadi rahasia umum betapa kurangnya pelayanan pendidikan yang disediakan Pemerintah. Mulai dari kondisi fisik ratusan sekolah yang tidak dapat layak digunakan tempat berlangsungnya proses belajar – mengajar, hingga kurangnya kepedulian terhadap kesejahteraan guru khususnya didearah, di pelosok Indonesia Raya.
“Kemudahan” juga jelas bukanlah hal yang dirasakan masyarakat. Ada segudang cerita tentang betapa banyaknya yang harus disumbangkan orangtua demi bisa menempatkan anaknya di bangku sekolah. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang tengah digodok saat ini terus menimbulkan pro dam kontra di antara berbagai pihak. Selalu demikian. Pada level renacana segalanya terdengar indah, namun pada saat pelaksanaan akan banyak kendala yang tidak teratasi.
“Diskriminasi”, pelayanan pendidikan mestinya diperuntukan bagi setiap warga negara tanpa terkecuali. Yang terjadi, tentu saja belum sebagus slogannya. Lagi – lagi rakyat miskin harus dikorbanka, sebagao akibat dari mahalnya pendidikan hingga minimnya sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan.

xoxoxo
nadyaaaa